Vitamin tak Selalu Bermanfaat

Mengonsumsi makanan tambahan atau suplemen banyak dilakukan terutama mereka yang aktif karena diyakini dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatan.


Namun hasil sebuah kajian riset menunjukkan tak semua suplementasi vitamin menguntungkan bagi kesehatan.  Tinjauan dari berbagai riset menunjukkan, beberapa suplementasi vitamin tertentu tidak bermanfaat bagi kesehatan, namun justru dapat meningkatkan risiko kematian.

Peneliti Denmark seperti diberitakan BBC, Rabu (16/4) melaporkan  bahwa hasil tinjauan riset mereka tidak berhasil menemukan  satu pun bukti meyakinkan bahwa suplemen antioksidan dapat menekan risiko kematian.

Para ahli dari Universitas Kopenhagen ini bahkan menyatakan vitamin A dan E memiliki potensi mengganggu pertahanan alami yang dimiliki tubuh. ¨Bahkan beta-karoten, vitamin A dan E tampaknya dapat meningkatkan risiko kematian,¨ papar hasil tinjauan riset yang juga dilakukan  Cochrane Collaboration itu.

Tinjauan riset ini menganalisis sekitar  817 penelitian tentang betakaroten, vitamin A, vitamin C, E dan selenium yang dinilai peneliti paling mewakili dan mereflekasikan pengaruh suplemen dalam mengurangi risiko kematian.

Sudah sejak lama diketahui bahwa suplemen-suplemen ini dapat mencegah kerusakan jaringan tubuh yang disebut stres oksidatif dengan cara mengurangi radikal bebas  yang disebut-sebut sebagai penyebabnya.

Berbagai riset yang ditinjau ini melibatkan total 233 ribu partisipan yang selalu mengonsumsi suplemen sebagai upaya pencegahan penyakit. 

Setelah mempertimbangkan berbagai faktor dan mencoret 20 riset, peneliti mengaitkan suplementasi vitamin A dengan peningkatan risiko kematian sebesar 16 persen, betakaroten sebesar 7 persen dan vitamin E sebesar 4 persen.

Vitamin C menurut peneliti tampaknya tidak menunjukkan efek satu arah atau sebaliknya, dan tim peneliti mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut pada vitamin V perlu dilakukan, demikian pula halnya dengan selenium. ¨Kesimpulannya, kami tidak menemukan bukti  yang mendukung suplementasi antioksidan atau pencegahan lainnya,¨ ujarnya.

Peneliti tidak menjelaskan mengapa suplemen bisa memberikan efek negatif, namun peneliti berspekulasi bahwa vitamin bisa mengganggu mekanisme atau sistem kerja tubuh misalnya betakaroten diduga dapat mengubah cara tubuh menggunakan lemak.

Sumber : kompas