Hubungan Tauhid Dengan Ilmu Pengetahuan

Perintah yang sangat mendasar yang terdapat dalam ajaran Islam adalah mengesakan Tuhan dan cegahan melakukan tindakan syirik. Tauhid dan syirik adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, meskipun antara yang satu dengan yang lainnya sangat berbeda.

Dalam Al-qur'an (Al-Ikhlas: 1-4), Allah berfirman: "katakanlah: "Dia-lah Allah Yang Maha Esa; Allah adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak melakhirkan dan tidak dilahirkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Sebagaimana dikatakan di atas, sisi kedua adalah cegahan syirik. Dalam Al-Qur'an (Luqman: 13), Allah berfirman: "Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya ketika ia memberi pelajaran kepada anaknya: Hai anakku, jangalah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Perintah mengesakan Tuhan mengandung arti bahwa manusia hanya boleh tunduk kepada Tuhan. Ia tidak boleh tunduk pada selain-Nya karena ia adalah puncak ciptaan-Nya. Karena ia hanya boleh tunduk kepada Tuhan, manusia oleh Allah dijadikan sebagai khalifah (Al-baqarah : 30). Karena manusia adalah khalifah di bumi, maka alam selain manusia ditundukkan oleh Allah untuk manusia seperti firman Allah dalam Ibrahim : 32-33, An-Nahl :12-13,.....

Firman Allah di atas, menunjukkan bahwa bumi, langit, laut serta segala yang ada dibumi dan laut telah ditundukkan Allah untuk kepentingan manusia. Apabila tunduk kepada selain ALlah, berarti manusia telah menyalahi fungsinya sebagai khalifah, tunduk kepada alam berarti tunduk kepada selain Allah, tunduk kepada selain Allah berarti syirik (mempersekutukan Allah).

Dengan demikian, tauhid mendorong manusia untuk menguasai dan memanfaatkan alam karena sudah dituntukkan untuk manusia. Perintah mengesakan Tuhan di barengi dengan cegahan mempersekutukan Tuhan. Jika manusia mempersekutukan Tuhan, berarti ia dikuasai oleh alam, padahal manusia adalah yang harus menguasai alam karena alam telah ditundukkan oleh Allah.

Konsekuensi dari tauhid adalah bahwa manusia harus menguasai alam dan haram tunduk kepada alam. 
Menguasai alam berarti menguasai hukum alam dan dari hukum alam ini, ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan.

Dengan demikian, sumbangan atau peran Islam dlaam kehidupan manusia adalah terbentuknya suatu komunitas yang berkecenderungan progresif, yaitu suatu komunitas yang dapat mengendalikan, memelihara dan mengembangkan kehidupan melalui pengembangan ilmu dan sains. Penguasaan dan pengembangan sains bukan saja termasuk alam saleh, melainkan juga bagian dari komitmen keimanan kepada Allah...
Sayang, yang terjadi saat ini didunia Islam adalah kebodohan, kejumudan dan kemiskinan yang tiada henti-henti, padahal konsep tentang tauhid saja bisa membuat umat Islam menjadi umat yang maju.

0 Response to "Hubungan Tauhid Dengan Ilmu Pengetahuan"

Post a Comment