Siapa yang Termasuk Pasangan Infertil?

Minggu ini, 22-28 April, diperingati sebagai National Infertility Week. Sebagai pasangan menikah yang belum mempunyai anak, apa yang ada dalam bayangan Anda mengenai masalah infertilitas? Apakah waktu untuk hamil masih cukup, sehingga Anda bisa menundanya sekitar dua tahun lagi? Ataukah, Anda membiarkan segalanya berlangsung secara alami tanpa perlu direncanakan?

Berkaitan dengan rencana kehamilan atau tidak, masalah infertilitas tampaknya belum banyak dipahami oleh banyak pasangan. Padahal, cukup banyak pasangan yang menghadapi masalah ini. Di Amerika, satu dari enam pasangan mengalami problem ketidaksuburan, dan itu sama dengan 6,1 juta orang.

Sedangkan menurut survei terbaru dari Fertility Centers of Illinois, banyak orang yang tidak mengerti fakta-fakta ketidaksuburan. Hanya 18,2 persen responden yang secara akurat menebak berapa banyak pasangan yang dipengaruhi oleh kesuburan, dan 28,1 persen tidak tahu bahwa tingkat kesuburanmenurun dengan cepat pada perempuan setelah usia 35.

Ahli endokrinologi reproduktif, Dr Meike Uhler dari Fertility Centers of Illinois, mengatakan bahwa kebutuhan untuk kesadaran dan pendidikan mengenai kesuburan itu sangat penting. "Saya melihat banyak pasangan yang tanpa sengaja menghalangi peluang kehamilan mereka dengan menunda perawatan terlalu lama, atau salah memahami pengaruh usia pada potensi kesuburan. Kalau para pasangan memahami dasar-dasar kesuburan, peluang untuk sukses akan meningkat berkali-kali lipat," katanya.

Lalu siapa sebenarnya yang termasuk pasangan infertil?

Mereka yang berusia di bawah 35 dan sudah mencoba hamil selama satu tahun, serta pasangan berusia di atas 35 tahun yang sudah berusaha hamil selama enam bulan, sama-sama masuk dalam kategori tidak subur.

Namun Anda dan pasangan tidak perlu saling menyalahkan siapa yang menjadi penyebab ketidaksuburan, karena masing-masing ternyata punya peran (dan hal ini tidak diketahui oleh 68,4 persen dari responden). Membaca berita artis-artis dengan usia yang sudah tidak muda lagi ternyata bisa hamil, bisa menutupi kenyataan sebenarnya bahwa dalam kehidupan nyata banyak orang yang tidak mampu hamil. Fakta menunjukkan, hanya 50 persen pasangan yang hamil setelah merencanakannya selama enam bulan. Artinya, ada separuh lagi yang tidak berhasil, kan?

Meskipun demikian, Anda tidak perlu khawatir. Teknologi kedokteran saat ini sudah begitu maju, dan ada begitu banyak perawatan kesuburan yang bisa Anda jalani. Sebelum memutuskan untuk menjalani suatu perawatan, pastikan Anda sudah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Pastikan juga bahwa Anda telah siap melakukannya, dan memiliki anak memang sesuatu yang Anda inginkan!

Sumber : your tango