Dalam Kesederhanaan Ada Kebenaran

Alkisah, ada seorang lelaki yang ingin sekali tau ilmu bela dirinya orang baduy. Singkat cerita,Lelaki  itu pergi ke perkampungan orang-orang Baduy di Banten. Ia bertemu dengan Kepala Rumah Adat Banten. Kepada Kepala Rumah Adat Banten itu, Lelaki itu menceritakan maksud kedatangannya.

“Abdi ngahaja ka dieu teh hoyong terang elmu bela diri urang Banteng”  Kata Lelaki itu mencoba menceritakan maksud kedatangannya. (Terjemah: Saya sengaja datang kesini, ingin mengetahui ilmu bela diri orang Banten)

“Oh, elmu bela diri urang banten mah rahasia urang banten hungkul” balas Kepala Rumah Adat Banten. (Terjemah, Oh, ilmu bela diri orang banten itu rahasia orang Banten saja).

“Justru eta, kusabab rahasia, abdi teh hoyong terang rahasiana elmu bela diri urang Banten teh“. Kata Lelaki itu. (Terjemah : Justru itu, karena rahasia, saya ingin mengetahui rahasia ilmu bela diri orang Banten teh)

“Ari dipasihan terang kabatur mah, sanes rahasia deui atuh namina“, balas Kepala Rumah Adat Banten. (Terjemah : Kalau rahasianya di sebarkan, berarti bukan rahasia lagi namanya)

“Oh kitu nyak…” kata Lelaki itu dengan rasa kecewa.

“Tapi….aya elmu nu lewih hebat ti elmu bela diri urang Banten sareng elmu-elmu bela diri di dunia ieu…” kata Kepala Rumah Adat Banten. (Terjemah : Tapi, ada ilmu yang lebih hebat dari ilmu bela diri orang banten dan ilmu-ilmu bela diri di dunia ini)

“Oh enya, elmu naon tah??” kata Lelaki itu penasaran. (Terjemah : Oh ya, ilmu apa itu?)

“Elmu eta ngan make dua kata hungkul, nyaeta “jadi jalma mah ulan carekeun jeung ulah kadekeun“. Kata Kepala Rumah Adat Banten dengan pasti. (Terjemah : Ilmu itu hanya cukup dua kata saja, yaitu “jadi orang itu jangan bikin orang lain marah dan jangan bikin orang lain murka”).

Mendengar ilmu yang diberikan Kepala Rumah Adat itu, Lelaki itu diam beberapa saat, mencoba merenungi maksud dari ilmu itu.

“Dipikir-pikir, benar juga ilmu itu, kalau kita gak pernah bikin orang marah atau sampe murka, ngapain orang lain gangguin kita, ngapain orang lain mukul-mukulin kita” kata Lelaki itu dalam hati. Jadi, gak usah belajar Chidori ke Sasuke, atau belajar Rasenggan ke Naruto atau bahkan belajar ilmu bela diri lain, cukup saja dengan “jangan bikin orang lain marah dan murka“.

Sebuah ungkapan yang sederhana, tetapi memang ada benarnya.