Untuk Ibu

Pas jalan-jalan ke blog orang, nemu neh cerita ini.....hiks.....hiks... bikin gw terharu uy... sekalian di tambahin dikit komentar dari aku.

Suatu hari, seorang anak mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian anak itu menghulurkan sehelai kertas yang bertuliskan sesuatu. Si Ibu segera membersihkan tangannya, lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh anak itu dan membacanya.

Upah membantu Ibu:
1. Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
2. Menjaga adik Rp20.000
3.
Membuang sampah Rp5.000
4. Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5. menyiram bunga Rp15.000
6. Menyapu Halaman Rp15.000
Total : Rp85.000

Selesai membaca, si Ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.
Si Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama …
OngKos mengandungmu selama 9 bulan- GRATIS
OngKos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu - GRATIS
OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah seluruh kasih sayangku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibundanya, lalu memeluknya seraya berkata, “Saya Sayang Ibu”. Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya: “LUNAS”.
Sadarkah kita bahwa seringkali kita mengkomersialkan pertolongan kita kepada orang lain? Seperti anak kecil pada kisah di atas. Bahkan seringkali ibadah-ibadah kitapun dikomersialkan. Kita sering beribadah biar masuk surga. Padahal dalam beribadah atau menolong orang yang dituntut hanyalah keikhlasan, tak lebih.
Sayang, mungkin karena Kapitalisme sudah merajalela, sehingga semua yang kita lakukan untuk orang lain harus saja bersifat komersial atau timbal balik.

Bahkan cinta dan sayangpun harus ada timbal baliknya, kalau gak ada timbal balik, gak cinta dan gak sayang.

Jika anda seperti itu, mungkin anda lebih seperti anak kecil di atas.

Untuk Ibuku,
maafkan daku
semoga aku bisa lebih tulus seperti mu.
I Love U mom