Stimulasi Otak Anak lewat Mainan

Atensi dan konsentrasi sangat diperlukan untuk membantu anak-anak meningkatkan kecerdasannya, mengerjakan tugas dari yang sederhana sampai yang kompleks. Atensi dan konsentrasi ini merupakan prasyarat yang dibutuhkan agar anak bisa belajar dan meningkatkan perkembangan otak dengan maksimal.

"Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk membantu anak memiliki atensi dan konsentrasi. Selain dengan nutrisi yang tepat, otak anak juga bisa dirangsang dengan stimulasi buatan yang dilakukan orangtua," ungkap psikolog Dr Lucia RM Royanto, dalam talkshow bersama Enfagrow di fX Plaza, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Stimulasi buatan ini sebaiknya dilakukan sejak masa usia emas anak (0 - 3 tahun), antara lain dengan memberikan beragam mainan pada anak. Misalnya permainan seperti flash card, membacakan cerita, sampai berbagai permainan anak yang tersedia di toko. Namun sebenarnya Anda tidak harus membeli mainan secara khusus, karena benda apapun pada dasarnya bisa dijadikan mainan yang menstimulasi anak.

Yang patut disayangkan, menurut Lucia banyak orangtua merasa cukup hanya dengan memberikan banyak mainan kepada sang anak. Mainan memang bisa menstimulasi otak, tapi anak-anak tidak bisa hanya dibiarkan bermain sendiri. Yang paling penting adalah stimulasi dari orang tua, untuk membantu anak lebih fokus dan kreatif. Temani anak saat bermain, berikan beberapa pertanyaan tentang permainannya, atau ajak mereka berbincang sekalipun mereka masih belum mengerti. Kuncinya adalah adanya interaksi antara orangtua dan anak.

Overstimulasi mainan
Meski mainan bayi atau anak-anak sebenarnya bisa meningkatkan stimulasi otak pada anak, bukan berarti semakin banyak mainan maka semakin baik efeknya. Dicontohkan Lucia, banyak orangtua yang memberikan mainan terlalu banyak kepada anak, khususnya mainan yang digantungkan di atas tempat tidur bayi.

"Mainan yang terlalu banyak ini akan membuat anak-anak menjadi bingung untuk fokus pada mainan yang ada," tukasnya.

Hal ini akan membuat anak mengalami stimulasi yang berlebihan, sehingga bisa mengurangi konsentrasinya dan meningkatkan risiko penyakit ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Untuk memaksimalkan perkembangan otak anak, berikan saja satu atau dua jenis mainan, lalu letakkan di dekat anak. Dengan demikian anak bisa memilih jenis mainan yang disukainya. Di lain waktu, berikan jenis mainan lain yang bisa membantu meningkatkan kualitas otak anak.

Sumber : kompas