Musibah

Setelah kemaren saya cuci otak dengan tertawa terbahak-bahak beserta geng ngopdul selama seharian, hari ini kepala saya malah pusing tujuh keliling, rasanya seperti berat sebelah. Padahal semalam saya tidur dengan nyenyak, tanpa ada gangguan tidur apapun.
Karena saya bukan tipe orang yang harus minum obat untuk menghilangkan rasa sakit, jadi saya biarkan saja pusing ini menggerayangi seluruh isi kepala saya. Walaupun itu bisa membuat otak saya menjadi tidak fokus.

Setiap saya sakit, tertimpa musibah atau tertimpa kesusahan, Saya selalu teringat do'anya Imam Ali Zainal Abidin yang isinya : "Ya Allah, aku tidak tahu apakah aku harus bersyukur atau bersabar dalam kondisi sakit ini, sebab berkat sakit ini aku terhindar dari berbagai kenistaan, aku lebih punya banyak waktu untuk berdzikir dan berkumpul bersama keluarga".

Ada banyak hikmat yang bisa kita petik dari sebuah rasa sakit. Salah satunya seperti yang Imam Ali Zainal katakan dengan sakit kita bisa lebih banyak waktu untuk berdzikir atau berkumpul bersama keluarga.
Selain itu, sakit bisa jadi pelebur dosa seperti hadis yang diriwayatkan AIsyah ini : "Aisyah r.a, Rasululloh bersabda, “Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah kecuali Allah akan menghapus dosanya karena musibah itu, bahkan jika (musibah yang menimpanya) hanya tertusuk duri.” (HR. Bukhari)

Jadi, semua menjadi pilihan kita, mau bersabar atau bersyukur? .