Antara Aku, Kamu dan Hujan

akhirnya hujanpun turun
kerinduan bumi akan air
terhapuskan sudah...

butiran-butiran air tak berhenti jatuh
basah, jernih dan menyegarkan
menghidupkan apa yang ada di bumi

tiba-tiba aku ingat kamu
ingat kecupan-kecupan kecilmu
yang sering menghujani wajahku
ingat tangan-tangan jahilmu
yang menjelajahi tubuhku
ingat lelucon-lelucon konyolmu
yang membuatku terpingkal-pingkal

akupun rindu kamu
tak seperti rindu bumi kepada air
rinduku padamu tak terhapuskan

hujan reda, malampun tiba
matahari memejamkan matanya
dan tertidur dengan lelap

berharap engkau mau tidur dipeluku
dengan mendengar nyanyian sendu
dan cerita yang pilu tentang aku dan kamu


Bandung, 22 april 09
sore hari di pojok warnet
ketika turun hujan