Aku Ingin

Duh, Virus Gibranusyah masih menyerangku sampe hari ini. Disaat matahari terik dan panas gini, virus itu masih saja tak mau ilang, walaupun dah di scan antivirus beberapa kali. Padahal aku tertular virus itu baru beberapa hari lalu, gara-gara baca lagi buku-bukunya Gibran.

 Virus itu membuatku ingin menjadi so puitis, so romantis, so ahli kata-kata, dan so so lainnya yang berbau-bau sastra dan cinta. Virus itu membuatku ingin bikin puisi-puisi kek dulu lagi, ingin berkata-kata puitis, bikin puisi cinta, atau puisi tentang kehidupan layaknya Kahlil Gibran.


Untungnya (atau tepatnya) sayangnya otakku sudah tertular berbagai banyak hal virus, sehingga sense of romance (gila, apaantuh?) dah ilang, jadinya otakku tak bisa mengeluarkan satu katapun untuk sebuah puisi. Akhirnya, daripada gak ada puisi satupun, aku comot aja puisinya Sapardi Djoko Damono yang berjudul "Aku Ingin"

Aku Ingin

aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Ngemeng-ngemeng, apa harus di format aja otak gw ini biar Virus Gibranusyahnya ilang ya.... wekekek jadi orang gila ntar kalo gitumah hehehe. Dah ah....