Jantungan? Lindungi dengan Telmisartan

TELMISARTAN, obat antihipertensi golongan angiotensin II Receptor Blocker (ARB) moderen, memberi perlindungan setara dengan Ramipril yang merupakan standar emas pengobatan hipertensi. Obat ini juga dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, myocardial infarction, stroke serta mengurangi jangka waktu perawatan di rumah sakit karena gagal jantung.


Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian dan kecacatan nomor satu secara global, kata Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia dr Arieska Ann Soenarta SpJP(K), dalam diskusi bertema Waspadai Hipertensi dan Penyakit Penyertanya sebagai Ancaman Kematian Terbesar di Dunia , Rabu (9/4), di Hotel Mulia, Jakarta.

Penyakit kardiovaskular adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner, hipertensi, stroke, nyeri dada, kerusakan sementara pada penglihatan. Definisi kardiovaskular juga mencakup penyakit lain seperti kerusakan jantung akibat demam reumatik, penyakit jantung bawaan.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), dari sekitar 10 juta orang di dunia yang selamat dari stroke setiap tahunnya, lebih dari 5 juta di antaranya cacat permanen sehingga jadi beban keluarga dan masyarakat. Stroke mayor dianggap oleh separuh populasi berisiko sebagai hal yang lebih buruk dibanding kematian.

Penyebab utama penyakit kardiovaskular adalah sekitar 75 persen penderitanya di seluruh dunia disebabkan faktor risiko konvensional termasuk obesitas, kurang aktivitas fisik dan penggunaan tembakau. Di negara maju, setidaknya sepertiga penderita penyakit kardiovaskular disebabkan lima faktor risiko yaitu tembakau, alkohol, tekanan darah tinggi atau hipertensi, kolesterol dan obesitas.

Baru-baru ini studi ONTARGET (Ongoing Telmisartan Alone and in combination with Ramipril Global Endpoint Trial) yang melibatkan 25.620 pasien dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmuwan Tahunan ke-57 Perhimpunan Ahli Kardiologi Amerika, Amerika Serikat. Hasil studi itu membuktikan, Telmisartan memberi perlindungan setara dengan Ramipril.

Perlindungan terhadap episode kardiovaskular pada pasien yang menerima Telmisartan sebesar 16,66 persen, sedangkan pasien yang menerima Ramipril 16,46 persen. Risiko relatif (angka perbandingan probabilitas episode yang terjadi pada kelompok Telmisartan dibandingkan kelompok Ramipril) sebesar 1,01 dengan 95 persen Cl dari 0.9 4-1.09.

Pada tahun 2000, studi HOPE menunjukkan, risiko kardiovaskular pada pasien yang diobati dengan Ramipril menurun sekitar 20 persen dibandingkan placebo. Ini berarti bahwa episode serius kardiovaskular dapat dicegah. Efek yang setara juga terjadi pada penggunaan Telmisartan. Dalam stu di itu, semua respon yang berisiko tinggi menerima pengobatan standar seperti statin untuk menurunkan kolesterol, terapi anti-platelet, betablocker dan obat antihipertensi lain.

Sumber : kompas