Jalan Pintas Bikin Si Kecil Trauma

Untuk mengatasi anak yang sulit makan, menolak diajak tidur atau mandi, serta berbagai aktivitas harian lainnya, orangtua atau anggota keluarga di rumah yang mulai kehabisan akal kemudian mencari jalan pintas. Cara-cara keliru seperti menakuti, melarang, atau berbicara dengan nada tinggi kerap dilakukan.


Menurut dr Ariani Dewi Widodo, SpA, dari Klinik Tumbuh Kembang dan RS Grha Kedoya, kepribadian anak terbentuk dari cara pengasuhan orangtuanya. Kalau sejak belia anak-anak sudah mengalami perlakuan yang keliru dari orangtuanya, dan hal ini didiamkan, lalu memunculkan trauma, dampaknya terasa hingga ia bertumbuh dewasa.

"Perilaku negatif yang berbekas semasa kecil memengaruhi kepribadian anak. Ia bisa menjadi orang yang sinis kepada orang lain, tidak merasakan kasih sayang. Kalau anak sering menerima kekerasan, anak akan selalu merasa ketakutan dan mengikuti pola yang sama, ia juga bisa melakukan kekerasan," jelas dr Ariani, di sela kegiatan Family's Day Out di Mal Ciputra Jakarta, beberapa waktu lalu.

Orangtua bisa mencegah terjadinya trauma pada anak. Caranya, bisa dimulai dari perlakuan sederhana setiap harinya. Langkah awalnya, berhenti menakut-nakuti. Menurut dr Ariani, perlakuan keliru orangtua pada anak yang paling sering terjadi adalah anak-anak ditakut-takuti.

"Orangtua kerap lupa berbicara dengan nada tinggi atau tajam yang tidak sepantasnya kepada anak. Selain itu juga sering mengambil jalan pintas saat akan memeringati anak dengan menakutinya. Pada akhirnya tertanam rasa takut terhadap tempat gelap misalnya, padahal tak ada yang salah dengan tempat gelap," jelasnya.

Ia melanjutkan, sikap orangtua yang kerap mengambil jalan pintas saat mengasuh anak sebaiknya mulai ditinggalkan. Ia mencontohkan, ketika melarang anak melakukan aktivitas yang membahayakan, sebaiknya berikan penjelasan kepada anak bukan sekadar melarangnya. Komunikasi menjadi kunci pengasuhan. Dan kebiasaan baik ini perlu dimulai sedini mungkin. Meski anak-anak masih bayi, orangtua pun sebaiknya sudah mulai berhati-hati dalam sikap dan ucapannya.

"Anak usia satu sudah bisa mengerti penjelasan orangtua. Namun di usia anak sembilan bulan, orangtua bisa mulai berhati-hati dalam pengasuhan," tuturnya.

Sumber : kompas