Sebuah teori baru terkait asal muasal bagaimana terbentuknya bumi terkuak dari penelitian yang diadakan oleh sekelompok ilmuwan.
Teori tersebut menjelaskan pola pembentukan Bumi yang diibaratkan dengan genangan air yang mengering di bawah sinar matahari dan membentuk genangan kembali saat hujan, disitulah spekulasi mengenai pembentukan Bumi terbesit.
Mengutip laman BBC, para ilmuwan di Georgia Institute of Technology memaparkan bahwa pada awal pembentukan Bumi, kandungan amino dan hydroxy tergabung dan bergerak pada siklus kondisi basah maupun kering. Seiring berjalannya waktu, kandungan tersebut menciptakan reaksi kimia yang membentuk polipeptida.
Secara langsung, teori ini juga mendukung bahwa kehidupan bisa saja dimulai di dataran kering, pada saat malam kondisi cuaca akan berubah menjadi dingin dan lembab dan dapat berubah menjadi panas dan menguap di bawah matahari ketika siang hari.
Pada saat ini, teori yang masih diduga tersebut masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Para ilmuwan tersebut masih mencoba penelitian ini dengan membentuk polipeptida kompleks di laboratorium dilengkapi dengan 20 siklus basah dan kering, bahkan penelitian ini juga dipublikasikan di jurnal ilmiah Applied Chemistry.
Nicholas Hud, Direktur Pusat Evolusi Kimia menjelaskan bahwa penelitian yang sedang dikembangkan di laboratorium ini dipercaya dapat memberikan penjelasan yang lebih masuk akal dibanding teori-teori pembentukan Bumi yang sudah hadir lebih dulu.
Teori tersebut menjelaskan pola pembentukan Bumi yang diibaratkan dengan genangan air yang mengering di bawah sinar matahari dan membentuk genangan kembali saat hujan, disitulah spekulasi mengenai pembentukan Bumi terbesit.
Mengutip laman BBC, para ilmuwan di Georgia Institute of Technology memaparkan bahwa pada awal pembentukan Bumi, kandungan amino dan hydroxy tergabung dan bergerak pada siklus kondisi basah maupun kering. Seiring berjalannya waktu, kandungan tersebut menciptakan reaksi kimia yang membentuk polipeptida.
Secara langsung, teori ini juga mendukung bahwa kehidupan bisa saja dimulai di dataran kering, pada saat malam kondisi cuaca akan berubah menjadi dingin dan lembab dan dapat berubah menjadi panas dan menguap di bawah matahari ketika siang hari.
Pada saat ini, teori yang masih diduga tersebut masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Para ilmuwan tersebut masih mencoba penelitian ini dengan membentuk polipeptida kompleks di laboratorium dilengkapi dengan 20 siklus basah dan kering, bahkan penelitian ini juga dipublikasikan di jurnal ilmiah Applied Chemistry.
Nicholas Hud, Direktur Pusat Evolusi Kimia menjelaskan bahwa penelitian yang sedang dikembangkan di laboratorium ini dipercaya dapat memberikan penjelasan yang lebih masuk akal dibanding teori-teori pembentukan Bumi yang sudah hadir lebih dulu.
0 Response to "Teori Awal Terbentuknya Bumi"
Post a Comment