Kebutuhan asupan nutrisi anak pasti sangat diperhatikan oleh orangtua, khususnya ibu. Sayangnya tidak semua anak bersedia makan semua jenis makanan yang disiapkan sang ibu. Meski demikian, hindari untuk memaksa anak menyantap makanannya, apalagi jika disertai ancaman.
"Ancaman akan memberi dampak psikologis yang buruk untuk anak. Bahkan bisa membuat anak jadi punya sentimen negatif pada makanan," ungkap pakar nutrisi dari komunitas Sehati, Emilia Achmadi, MSc, dalam talkshow Enfagrow di fX Plaza, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Emilia, memaksa anak bukan cara yang baik untuk membuat anak mau makan. Ketika anak sulit makan, sarannya, berikan sedikit pelajaran kepada mereka. Misalnya, ketika anak-anak menolak untuk makan malam dengan berbagai alasan, Anda harus tega membiarkan anak untuk tidak makan malam. Ketika anak merasa lapar, mereka pasti akan meminta makanan. Bila hal itu baru terjadi menjelang jam tidurnya, mereka akan sadar bahwa makanan sudah habis.
"Saat inilah waktu yang paling tepat untuk memberi masukan pada anak, bahwa makan malam itu penting. Mereka pun akan menyadari kesalahan mereka sendiri, dan tidak menolak makanan lagi agar tidak kelaparan," ujarnya.
Menurut Emilia, pelajaran tentang rasa lapar ini sangat dibutuhkan oleh anak, sehingga anak tahu bagaimana rasanya kelaparan. Akibatnya anak akan memetik pelajaran tersebut, dan memori ini akan terus melekat dalam dirinya, dibandingkan jika Anda hanya mengomel pada anak.
Buat tampilan yang menarik
Sebenarnya, anak akan bersedia makan jika menunya disiapkan dengan cara yang menggugah selera. "Ketika melihat makanan, anak-anak pasti akan melihat dulu dari tampilannya. Kalau menarik pasti dimakan," ungkap Executive Chef Hotel Dharmawangsa, Vindex Tengker, kepada Kompas Female, dalam kesempatan yang berbeda.
Hanya saja, Vindex menyayangkan karena sampai saat ini para ibu belum menyadari pentingnya membuat tampilan makanan yang menarik bagi anak-anak. Meskipun gizinya lengkap dan rasanya lezat, namun tampilan yang kurang menggugah selera bisa bikin anak malas makan.
"Kita tidak butuh garnish yang macam-macam seperti di kuliner profesional. Cukup yang sederhana saja," katanya, sambil mencontohkan bagaimana membentuk garnish yang lucu, dan menata komposisi warna makanan dalam satu piring.
Berikan komposisi warna yang menarik, misalnya dari paduan sayur berwarna hijau dan oranye yang cerah. Yang paling mudah adalah memperhatikan tekstur sayur agar tak terlalu layu karena terlalu lama dimasak, karena membuat warnanya jadi kurang cerah. Dengan aneka warna dan bentuk yang kreatif, anak-anak akan lebih tertarik pada makanan dan selalu menunggu-nunggu waktunya makan.
Sumber : kompas
"Ancaman akan memberi dampak psikologis yang buruk untuk anak. Bahkan bisa membuat anak jadi punya sentimen negatif pada makanan," ungkap pakar nutrisi dari komunitas Sehati, Emilia Achmadi, MSc, dalam talkshow Enfagrow di fX Plaza, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Emilia, memaksa anak bukan cara yang baik untuk membuat anak mau makan. Ketika anak sulit makan, sarannya, berikan sedikit pelajaran kepada mereka. Misalnya, ketika anak-anak menolak untuk makan malam dengan berbagai alasan, Anda harus tega membiarkan anak untuk tidak makan malam. Ketika anak merasa lapar, mereka pasti akan meminta makanan. Bila hal itu baru terjadi menjelang jam tidurnya, mereka akan sadar bahwa makanan sudah habis.
"Saat inilah waktu yang paling tepat untuk memberi masukan pada anak, bahwa makan malam itu penting. Mereka pun akan menyadari kesalahan mereka sendiri, dan tidak menolak makanan lagi agar tidak kelaparan," ujarnya.
Menurut Emilia, pelajaran tentang rasa lapar ini sangat dibutuhkan oleh anak, sehingga anak tahu bagaimana rasanya kelaparan. Akibatnya anak akan memetik pelajaran tersebut, dan memori ini akan terus melekat dalam dirinya, dibandingkan jika Anda hanya mengomel pada anak.
Buat tampilan yang menarik
Sebenarnya, anak akan bersedia makan jika menunya disiapkan dengan cara yang menggugah selera. "Ketika melihat makanan, anak-anak pasti akan melihat dulu dari tampilannya. Kalau menarik pasti dimakan," ungkap Executive Chef Hotel Dharmawangsa, Vindex Tengker, kepada Kompas Female, dalam kesempatan yang berbeda.
Hanya saja, Vindex menyayangkan karena sampai saat ini para ibu belum menyadari pentingnya membuat tampilan makanan yang menarik bagi anak-anak. Meskipun gizinya lengkap dan rasanya lezat, namun tampilan yang kurang menggugah selera bisa bikin anak malas makan.
"Kita tidak butuh garnish yang macam-macam seperti di kuliner profesional. Cukup yang sederhana saja," katanya, sambil mencontohkan bagaimana membentuk garnish yang lucu, dan menata komposisi warna makanan dalam satu piring.
Berikan komposisi warna yang menarik, misalnya dari paduan sayur berwarna hijau dan oranye yang cerah. Yang paling mudah adalah memperhatikan tekstur sayur agar tak terlalu layu karena terlalu lama dimasak, karena membuat warnanya jadi kurang cerah. Dengan aneka warna dan bentuk yang kreatif, anak-anak akan lebih tertarik pada makanan dan selalu menunggu-nunggu waktunya makan.
Sumber : kompas