Kebiasaan ini dapat merusak gerakan mata, menghambat kemampuan bersosialisasi dengan teman, membuat anak enggan bergerak, tidak melatih motorik halus anak dengan mainan edukatif. Padahal, di usia anak-anak, mereka butuh berada di dunia nyata bukan dunia maya. Anak harus mendapatkan pengalaman nyata, bukan "palsu". Ia juga butuh bergerak, bersosialisasi, memahami empati, belajar dari lingkungan.
Tapi mungkin agak sulit melarang sepenuhnya untuk tidak bermain game elektronik. Apalagi di usia delapan, anak sudah bisa bermain ke rumah temannya atau ke rental game, dan bermain sembunyi-sembunyi. Untuk menghindari hal ini sebaiknya izinkan anak bermain, berikan fasilitas namun terapkan pengaturan yang ketat. Seperti pada hari apa ia boleh bermain, berapa lama ia boleh bermain, dan permainan apa saja yang boleh dimainkan. Misal, ia hanya boleh memainkan permainan yang bersifat mendidik, bukan kekerasan atau pornografi.
Sumber : kompas